Wednesday, April 15, 2009

JALAN CINTA KEPADA AHLUL BAYT



بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن نصرهووالاه

Ketika turun Surah Asy Syuraa ayat 23: “Katakanlah wahai Muhammad, Aku tidak meminta balasan apapun dari kalian kecuali mencintai kerabat.”

Kemudian Ibnu Abbas ra bertanya pada Rasulullah: Wahai Rasulullah, siapakah yang dimaksud dengan kerabat yang wajib kami cintai? Rasulullah SAW menjawab: Ali, Fatimah, dan anak keturunannya.

Untuk lebih jelasnya lagi, saya persilakan anda untuk membaca sendiri kitabnya al- Imam as- Suyuthi yang berjudul Ihya’ al-Mayt fi Fadlo’il Ahli al-Bait, yg memuat 60 Hadits tentang keutamaan Ahlu Bait.

1.) Dalam hadits sahih bukhori, Nabi Muhammad Shollahu laihi Wassalam bersabda ibny hadza sayyidun, wala’allahu an yushliha bihi bayna fi’atayni adzimatayni minal muslimin , anakku ini (cucu beliau Al Hasan) adalah sayid (pemimpin,tuan), dan berkat dia, semoga Allah mendamaikan dua kelompok agung Muslim “

(H.R Bukhari).

Rasulullah menyebut cucunya dengan sebutan ibny yang artinya Anakku.

2.) Alhasan wa Al Husain Sayyidaa syababi ahlil jannah, Hasan dan Husain adalah sayyid (pemimpin,tuan) para pemuda penghuni surga

(H.R tirmidzi, ibnu majah dan Ahmad).

3.) “Perumpamaan ahli bait-ku, seperti perahu Nabi Nuh. Barang siapa yang berada di atasnya ia akan selamat, dan yang meninggalkannya akan tenggelam.”

(H.R. Thabrani)

4.) “Aku meninggalkan kalian yang apabila kalian pegang teguh tidak akan tersesat. Kitab Allah, dan keturunanku.”

(H.R. Tirmidzi)

5.) “Umatku yang pertama kali aku beri pertolongan (Syafa’at) kelak di hari Kiamat, adalah yang mencintai Ahli bait-ku.”

(H.R. al-Dailami)

6.) “Didiklah anak-anak kalian atas tiga hal. Mencintai Nabi kalian. Mencintai Ahli bait- ku. Membaca al-Qur’an.

(Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir, Ibnu Abi Hatim, Ibnu Mardaweih, dan at-Thabrani dalam kitab tafsir-nya)

7.)Dari Yazid bin Hayan, katanya: “Saya berangkat bersama Hushain bin Sabrah dan Umar bin Muslim ke tempat Zaid bin Arqam r.a. Ketika kita sudah duduk-duduk di dekatnya, lalu Husain berkata padanya:

“Hai Zaid, engkau telah memperolehi kebaikan yang banyak sekali. Engkau dapat kesempatan melihat Rasulullah Shollahu Alaihi Wassalam. mendengarkan Hadisnya, berperang besertanya dan juga bersembahyang di belakangnya. Sungguh- sungguh engkau telah memperolehi kebaikan yang banyak sekali. Cubalah beritahukan kepada kita apa yang pernah engkau dengar dari Rasulullah Shollahu Alaihi Wassalam. Zaid lalu berkata:

“Hai anak saudaraku, demi Allah, sungguh usiaku ini telah tua dan janji kematianku hampir tiba, juga saya sudah lupa akan sebahagian apa yang telah pernah saya ingat dari Rasulullah Shollahu Alaihi Wassalam. Maka dari itu, apa yang saya beritahukan kepadamu semua, maka terimalah itu, sedang apa yang tidak saya beritahukan, hendaklah engkausemua jangan memaksa-maksakan padaku untuk saya terangkan.”

Selanjutnya ia berkata: “Rasulullah Shollahu Alaihi Wassalam. pernah berdiri berkhutbah di suatu tempat berair yang disebut Khum, terletak antara Makkah dan Madinah. Baginda, Sayyidinna Muhammad Shollahu Alaihi Wassalam, lalu bertahmid kepada Allah serta memujiNya, lalu menasihati dan memberikan peringatan, kemudian bersabda:

“Amma Ba’du, ingatlah wahai sekalian manusia, hanyasanya saya ini adalah seorang manusia, hampir sekali saya didatangi oleh utusan Tuhanku - yakni malaikatul-maut, kemudian saya harus mengabulkan kehendakNya - yakni diwafatkan. Saya meninggalkan untukmu semua dua benda berat - agung - iaitu pertama Kitabullah yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka ambillah amalkanlah - dengan berpedoman kepada Kitabullah itu dan peganglah ia erat-erat.” Jadi Rasulullah s.a.w. memerintahkan untuk berpegang teguh serta mencintai benar-benar kepada kitabullah itu.

Selanjutnya Baginda, Sayyidinna Muhammad Shollahu Alaihi Wassalam bersabda: “Dan juga ahli baitku. Saya memperingatkan kepadamu semua untuk bertaqwa kepada Allah dalam memuliakan ahli baitku, sekali lagi saya memperingatkan kepadamu semua untuk bertaqwa kepada Allah dalam memuliakan ahli baitku.”

Hushain lalu berkata kepada Zaid: “Siapakah ahli baitnya itu, hai Zaid. Bukankah isteri- isterinya itu termasuk dari golongan ahli baitnya?” Zaid menjawab: “Ahli baitnya Baginda Sayyidinna Muhammad Shollahu Alaihi Wassalam ialah Ahli keluarga keturunan - Ali, Alu Aqil, Alu Ja’far dan Alu Abbas.” Hushain mengatakan: “Semua orang dari golongan mereka ini diharamkan menerima sedekah.” Zaid berkata: “Ya, benar.”

(Riwayat Muslim)

Demikian sebagian dalil-dalil dari Hadits Sayyidinna Muhammad Shollahu Alaihi Wassalam yang secara jelas menyatakan keutamaan Ahlu Bait.

Bagaimana tidak, di dalam jasad mereka mengalir darah yang bersambung kepada makhluk yang paling utama, kekasih Allah, Sayyidinna Muhammad Shollahu Alaihi Wassalam yang sentiasa dikasihi oleh umatnya yang mengerti betapa cintanya Baginda Nabi kepada kita.

Wallahu’alam

وصلى الله على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وبارك وسلم أجمعين، والحمد لله رب العالمين

Al-Haqir ila ALLAH AL-GHANIY:

Almukminun

http://almukminun.blogspot.com/2009/04/jalan-cinta-kepada-ahlul-bayt.htJ

P/s:

Dalam kitab suci Al-Quran Al-Karim Allah swt telah berfirman:

“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan noda-dosa dari kamu wahai Ahlul Bait, dan mensucikan kamu sesuci-sucinya”

(Al-Ahzab: 33)

Dan dari riwayat Umar bin Khattab r.a ia mengatakan, bahawa aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:

“Setiap sebab (penyebab pertalian keturunan) mahupun nasab (pengikat garis keturunan) akan terputus pada hari kiamat, kecuali sebab dan nasabku, dan setiap keturunan dinisbatkan kepada pengikat keturunannya yakni ayah mereka, kecuali putera-putera Fatimah, maka sesungguhnya akulah ayah mereka dan tali pengikat keturunan mereka”

(Hadis riwayat Al-Baihaqi, Al-Thabrani dll)

Juga Imam Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak mengeluarkan sebuah hadits riwayat sahabat Jabir, bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Bagi setiap keturunan dari seorang Ibu ada pengikat keturunannya, kecuali putera Fatimah, akulah wali mereka dan tali pengikat keturunan mereka”.

3 comments:

  1. Kenali susur galur keturunan ahlul bait nusantara melalui nama keluarga mereka seperti al attas ,al habsyi , al idrus , dll mereka ini mengekalkan nama pengenalan itu , adapun satu golongan lagi yang ' berdarah Rasulullah ' juga , tidak mengekalkan nama pengenalan itu dan berkahwin dengan masyarakat setempat demi mengelakkan diketahui musuh yang sangat membenci keluarga ahlul bait.. mereka hidup dan berbudaya seperti masyarakat itu ... dan mereka inilah yang beraqeedah ahlul haq dan pejuang akhir zaman.... wallahu alam moga kita adalah sebahagian daripada mereka...amin

    ReplyDelete
  2. syukran tok malau...

    betul ckp tok malau tu. Al-Mu'allim Ustaz Hj Zulkifli juga mmpunyai susur galur ahlul bait...

    Semoga kita sntiasa diberi kesempatan utk berdampingan dgn para 'ulama yg haq. aameen

    ReplyDelete
  3. Satu anugerah yang sebelumnya tidak pernah diminta, namun apabila menyedarinya, maka jagalah segala amalan yang telah diwarisi sedari mereka yang terdahulu. Jika emas pasti ada nilainya.

    ReplyDelete